0 Comments

Mengenal Keunikan Kuliner Tradisional Bali

Bali, bukan hanya terkenal dengan keindahan alam dan budayanya, tetapi juga kuliner tradisionalnya yang memiliki keunikan tersendiri. "Kuliner Bali sangat beragam dan selalu mengundang selera," kata Ni Luh Kartini, seorang penikmat kuliner dan budayawan Bali. Dari berbagai pilihan, ada beberapa yang menjadi ikon kuliner Bali, seperti Babi Guling, Lawar, dan Sate Lilit.

Babi Guling, makanan tradisional Bali yang terkenal di seluruh Indonesia, merupakan hidangan utama dalam banyak upacara adat di Bali. Menu ini diolah dengan bumbu khas Bali, membuatnya memiliki rasa yang kuat dan menggugah selera.

Sementara itu, Lawar, sebuah hidangan yang terdiri dari daging cincang, kelapa parut, serta daun dan bumbu-bumbu khas Bali. Dalam banyak varian Lawar, yang paling populer adalah Lawar Merah, yang terbuat dari daging babi.

"Selain Babi Guling dan Lawar, Sate Lilit juga khas Bali," tambah Ni Luh Kartini. Sate Lilit terbuat dari daging ikan cincang yang dibumbui dengan bumbu Bali, lalu dibentuk seperti sate dan dipanggang.

Selanjutnya, Menjaga Kelestarian Rasa Tradisional Kuliner Bali

Kuliner tradisional Bali merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan. Ketua Asosiasi Chef Profesional Indonesia (ACPI) Bali, I Nyoman Sudiyasa, menegaskan pentingnya merawat kekayaan kuliner Bali.

"Bumbu-bumbu tradisional Bali dan cara memasak yang telah diwariskan dari generasi ke generasi merupakan ciri khas yang harus kita jaga," ujarnya. Sudiyasa berpendapat bahwa penjagaan kelestarian rasa tradisional Bali bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti menggunakan bahan-bahan lokal, mempertahankan cara memasak tradisional, dan mengedukasi generasi muda tentang pentingnya melestarikan kuliner tradisional Bali.

Dia juga menambahkan bahwa pemerintah setempat juga memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian kuliner tradisional Bali dengan membuat regulasi yang mendukung usaha lokal dan pelestarian budaya kuliner.

Jadi, menikmati kuliner tradisional Bali bukan hanya soal mencicipi makanan lezat, tetapi juga memahami dan menghargai budaya dan warisan leluhur. Dengan menjaga kelestarian rasa dan cara memasaknya, kita juga telah berkontribusi dalam menjaga budaya Bali. Seperti kata pepatah Bali, "Tresna ngajak semeng" yang berarti "Cinta datang dari kenal," jadi, ayo kenali dan cintai kuliner tradisional Bali!

Related Posts